Sabtu, 30 Mei 2015

filsafat pendidikan Islam

Filsafat pendidikan islam
-         Islam sebagai agama universal?
-         Tiga inti ajaran islam ?
-         Pandangan islam kedudukan manusia dan alam semesta?
-         Analisis tentang dasar-dasar pendidikan islam?
-         Analisis tentang tujuan pendidikan islam?
1.     Islam sebagai agama universal
Sebagai agama yang terakhir, Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.- sebagai utusan terakhir –mberfungsi sebagai rahmatan lil alamin yaitu rahmat dan nikmat bagi  seluruh alam, utamanya bagi kehidupan manusia. Sebagai risalah yang terakhir Islam memiliki nilai yang universal dan eternal, sesuai dengan kebutuhan manusia. Islam memiliki bentuk ajaran yang lebih  sempurna dibanding dengan ajaran sebelumnya.
Kesempurnaan ajaran islam terlihat pada keselarasan nilai-nilai ajarannya dengan fitrah manusia, dalam arti selaras dengan kejadian alamiah manusia. Di samping juga membantu manusia didalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Ajaran islam merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada secara fitarah tentang bagaimana dan untuk apa sebenarnya manusia ini hidup. Itulah sebabnya Islam dikatakan sebagai jalan yang lurus. karena :
1)    Islam langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh hati nnurani manusia sesuai denga fitrahnya tentang hidup ini ;
2)    Islam memberikan jawaban itu dalam keadaan jelas dan terang, tanpa menimbulkan keragu-raguan.
Pada hakikatnya agama islam tidak lain adalah sebagai pemenuhan janji tuhan bahwa dia akan memberikan petunjuk kepada manusia tentang bagaimana seharusnya manusia ini menempuh hidupnya secara wajar sehingga sejalan dan serasi dengan alam sekitarnya.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman sekitar peristiwa turunnya Adam dan Hawa     (manusia) ke dunia, sebagian berikut :

 $oYù=è% (#qäÜÎ7÷d$# $pk÷]ÏB $YèŠÏHsd ( $¨BÎ*sù Nä3¨YtÏ?ù'tƒ ÓÍh_ÏiB Wèd `yJsù yìÎ7s? y#yèd Ÿxsù ì$öqyz öNÍköŽn=tæ Ÿwur öNèd tbqçRtøts ÇÌÑÈ  
 Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
Janji itu perlu diberikan karena manusia tidak mungkin dibiarkan mencari-cari jalannya sendiri untuk menemukan hukum-hukum obyektif tentang hidup dan kehidupannya.

Sumber : Dra. Zuhairini, dkk. "filsafat Pendidikan Islam"








Minggu, 17 Mei 2015

“TENAGER TANGGUH”

“TENAGER TANGGUH”

Ada suatu kisah tentang seorang tenager tangguh, dia adalah seorang mahasiswi sebut saja mawar, yang sebelumnya tidak lulus dalam ujian tes di salah satu perguruan tinggi negeri namun dia sangat ingin melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Dengan tekad yang coba-coba akhirnya dia pun menginjakkan kakinya untuk mendaftar di suatu perguruan tinggi swasta.
Mawar adalah lulusan suatu lembaga pendidikan yang cukup di kenal keluarannya adalah menghasilkan keluaran yang berkarakter dan bermental baja. Dimana model pendidikannya itu bersistemkan otoriter, Berdisiplin tinggi, serta tujuan besarnya yaitu memberikan kunci kesuksesan pada muridnya. Yang pada akhirnya sang muridlah yang akan menggunakan kunci itu untuk membuka pintu kesuksesannya sendiri. Namun sayangnya mawar tidak memanfaatkan itu dengan hati lapang. Mawar masih saja berfikir bahwa kekurangannya dalam menangkap pengalaman luar biasa itu bukan  dengan keinginannya sendiri. Dia merasa bahwa itu semua hanya keinginan orangtuanya yang ingin anaknya berkarakter mulia, punya akhlak yang baik dan bisa berbakti kepada kedua orangtua.
Disamping itu mawar mempunyai karakter kurang komunikasi. Ya sebut saja pendiam. Untuk berpendapat dalam kesehariannya saja dia harus berpikir sepuluh kali untuk mengeluarkan kata-kata yang sempurna. Sesempurna apa yang ada di dalam hatinya. Itu semua dia sadari ketika memasuki perguruan tinggi. Mengingat slogan mahasiswa yang selama ini telah jelas tertancap didasar ideologi bahwasannya mahasiswa adalah agent of change. Itulah yang selalu membayang-bayangi pikiran seorang mawar.
Mengawali tata hidup sendiri ala anak kost, yang jauh dari orangtua dikarenakan di daerah dimana ia tinggal belum terdapat perguruan tinggi yang dapat memfasilitasi jurusan agama yang mawar inginkan. Diawali dengan mengikuti training motivasi yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar lebih bersemangat, percaya diri, serta dapat membuat perubahan pada dirinya, yang tadinya adalah seorang siswa yang mana pelajaran itu ditransfer langsung oleh guru. Dan ketika di bangku kuliah harus mencari sendiri dan memperluas pengetahuan sendiri apabila ingin mengembangkan dirinya. Tidak cukup sampai di situ. Setelah mengikuti training tersebut mahasiswa yang sudah resmi akan duduk di universitas tersebut, harus mengikuti beberapa ospek wajib, terdapat tiga ospek. Terdiri dari Ospek universitas, ospek organisasi, dan ospek fakultas (kejuruan). Cukup menyenangkan “tutur mawar dalam hati”. Bagaimana tidak menyenangkan, diantara ospek-ospek yang ada, mahasiswa dibagi kelompok yang berbeda-beda sehingga makin luaslah jaringan mahasiswa untuk saling mengenal meskipun berbeda jurusan. Bagi mawar inilah permulaan untuk mengembangkan dirinya. Mendobrak mitos seorang yang pendiam itu, tidak bisa bergaul. Seiring berjalannya waktu, maka tibalah di jurusan yang mawar ingikan yaitu jurusan pendidikan agama Islam. Yah konon kata si mawar, itu juga bukan sepenuhnya keinginannya sendiri dalam memilih jurusan. Masih ada bayang-bayang orang tua yang menyertainya.
Awal Menjadi mahasiswa baru, mawar mencoba beberapa kegiatan lembaga di kampus, diantaranya ada lembaga dakwah kampus, pikma youth center dan kegiatan di fakultas mengikuti BEM, IMM, HIZBUL WATHAN.  Mawar cukup disibukkan dengan kegiatan-kegiatannya itu, meskipun disamping itu tidak sedikit tugas kuliah yang menumpuk. Namun, si mawar terus saja menerjang dengan kekuatan yang ada, dan semaksimal mungkin. Sehingga IP mawar di awal perjuangannya lumayan diatas rata-rata, 3,70. walaupun tidak mencapai perfect, mawar tetap bersyukur.
Ngomong-ngomong ada satu yanng kelewatan, seorang mahasiswa tidak asyik apabila tidak menyinggung tentang yang satu ini. Sebut saja “Relationship”

. . .


Mau tau tentang kisah asmara mawar nantikan episode selanjutnya.

Jumat, 15 Mei 2015

KENDALA DALAM ABK



  1. Kendala  senantiasa kita temui dan kita hadapi  dalam perjalanannya hingga sekarang,  walaupun kita sadar bahwa pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus  pada hakekatnya sama dengan pelayanan pendidikan pada umumnya. Akan tetapi inilah kenyataannya.
  2. Kendala dari sisi anak, belum semua anak dapat mengikuti program pendidikan khusus karena berbagai sebab.
  3. Kendala dari sisi tenaga guru, entah karena apa, dari dahulu hingga sekarang jumlah tenaga guru belum mencukupi.
  4. Masih minimnya publikasi dan sosialisasi,  sehingga adakalanya masyarakat kurang mengetahui keberadaan TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB di daerahnya, serta minimnya dukungan stikholder  yang ada.
  5. Kendala dari sisi pembinaan ( menurut hemat penulis) ada beberapa sebab  antara lain :
  • Belum tercipta kesamaan persepsi di jajaran pendidikan khusus ( SDLB, SMPLB, dan SMALB) sehingga ada yang belum bisa menerima  kenyataan bahwa aturan normatif nya pembinaan  adalah PP No. 38 Tahun 2007. Ada sebagian sekolah (khususnya swasta)  yang masih berbeda persepsi dengan pembina di tingkat kabupaten.
  • Demikian pula di jajaran pembina pendidikan kabupaten, masih ada sebagian pembina tingkat Pemerintah Kabupaten yang belum berkenan menempatkan pendidikan khusus sebagai bagian dari tanggungjawabnya.  Hal ini  berdampak pada terbatasnya pembinaan dalam segala aspeknya. Mudahan ini kerliru !
  • Apabila telah tercipta kesepaham di tingkat Pembina Kabupaten, belum semua Kabupaten memiliki seorang pengawas Pendidikan Khusus  sebagai pembina teknisnya.
  • Belum tercipta kesamaan persepsi bentuk pembinaan terhadap pendidikan khusus antara jajaran Pembina tingkat Provinsi, Tingkat kabupaten dasn kalangan sekolah sendiri

TUGAS PSIKOLOGI BELAJAR

TUGAS TERSTRUKTUR PSIKOLOGI BELAJAR

Pertanyaan :
  1. Jelaskan apa yang disebut psikologi belajar? Uraikan secara etimologis dan terminologis!
  2. Jelaskan ruang lingkup kajian tentang psikologi belajar?
  3. Jelaskan apa hakikat belajar itu?
  4. Dalam perspektif islam, belajar merupakan kewajiban bagi umat islam sebutkan dalil yang menyatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan!











1.        Pengertian psikologi belajar

Psikologi belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar secara sederhana dapat diberi definisi  sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara saadar untuk mendapatkan sebuah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas disini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).
     Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi belajra adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.

2.        Ruang lingkup psikologi belajar

Sebagai sebuah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari psikologi, yang kajiannya dikhususkan pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup disekitar masalah belajar saja. Jangan bingung bila ruang lingkup psikologi belajar terdapat juga dalam kajian psikologi pendidikan. Karena memang psikologi pendidikan sebagia ilmu terpan (applied science) berusaha menerangkan masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah. Karenanya masalah belajar mendapat sorotan yang besar dalam psikologi pendidikan.
Psikologi belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, yaitu masalah belajar, proses belajar, dan situasi belajar.
a.      Pokok bahasan mengenai belajar
1)   Teori-teori belajar.
2)   Prinsip-prinsip belajar.
3)   Hakikat belajar.
4)   Jenis-jenis belajar.
5)   Aktivitas-aktivitas belajar.
6)   Teknik belajar efektif.
7)   Karakteristik perubahan hasil belajar.
8)   Manifestasi perilaku belajar.
9)   Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
b.      Pokok bahasan mengenai proses belajar
1)   Tahapan perbuatan belajar.
2)   Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar.
3)   Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu.
4)   Pengaruh motivasi terhadap perilaku belajar.
5)   Signifikansi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan kapasitas individu dalam belajar.
6)   Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehannya melalui transfer belajar.
c.       Pokok bahasan mengenai situasi belajar
1)   Suasana dan keadaan lingkungan fisik.
2)   Suasana dan keadaan lingkungan non-fisik.
3)   Suasana dan keadaan lingkungan sosial.
4)   Suasana dan keadaan lingkungan non-sosial.





3.    Hakikat belajar

Dari sejumlah pengertian belajar yang diuraikan, ada kata yang sangat penting untuk dibahas, yakni kata “perubahan”  atau change. Change adalah sebuah kata dalam bahasa inggris, yang bila diinndoesiakan berarti “perubahan”. Kata perubahan dibicarakan dan dipermasalahkan, maka pembicaraan sudah termasuk permasalahan mendasar dari masalah belajar. Intinya tidak lain adalah masalah “perubahan” yang terjadi dalam individu yang belajar. Perubahan yang dimaksudkan perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki oleh pengertian belajar.

4.    Surat Al-mujadilah :11
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.






DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bhari. 2011.Psikologi belajar.jakarta:Rineka cipta
http://marzukisukses.blogspot.com