Rabu, 20 Juli 2016

GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA (GBPK) KELUARGA BESAR MAHASISWA









NASKAH
GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA (GBPK)
KELUARGA BESAR MAHASISWA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO







KOMISI A

BAB I
PENDAHULUAN

                Suatu organisasi dapat berkembang apabila memenuhi persyaratan yaitu mampu mengakomodasi dinamika kepentingan anggotanya, mengembangkan potensi anggotanya, mengidentifikasi permasalahan atau tantangan dan ada upaya untuk menjawab tantangan tersebut dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi serta mampu menjabarkan secara riil.
            Bertolak pada pemikiran di atas maka disusunlah GBPK untuk memberikan program yaitu lebih profesional dari pola umum haluan kerja KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
TUJUAN

Pertama           : menciptakan sikap proaktif Badan Kelengkapan Organisasi Kemahasiswaan terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa kerja KM Fakultas  UMP.
Ke dua                        : mengembangkan kegiatan yang akan memberikan kesadaran utuh pada mahasiswa sebagai intelektual masa depan bahwa bangsa dan negara dihadapkan pada agenda besar untuk bisa menjamin, bertahan sehingga diharapkan mahasiswa terpacu untuk bersaing, mandiri dan mempunyai semangat kebangsaan.
Ke tiga                        : meletakkan landasan yang kuat bagi pertumbuhan KM Fakultas Agama Islam UMP.
BAB II
ARAH  DAN KEBIJAKAN

A.    KEORGANISASIAN
Untuk menciptakan lembaga kemahasiswaan yang independen, demokratis serta memiliki daya tanggap terhadap kepentingan dan kebutuhan mahasiswa, SUM FAI dan Pemilu Raya KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan sarana yang ideal, di mana KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto diharapkan mampu menjadi sebuah perwujudan pemerintahan mahasiswa. Untuk menuju sasaran tersebut maka diperlukan pertahanan kondisi dan pendewasaan sikap serta kultur politik mahasiswa, karena itu dalam periode mendatang harus tercapai kondisi-kondisi berikut :
1.      Pembagian secara tegas antara lembaga legislatif dan eksekutif.
2.      Memantapkan kerjasama antar Badan Kelengkapan Organisasi Kemahasiswaan KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam membagi senergi dan menghindari kegiatan.
3.      Semakin tingginya tingkat kesadaran politik mahasiswa dengan ditandai semakin meningkatnya partisipasi mahasiswa dalam pemilu dan tanggapan positif terhadap kegiatan kemahasiswaan.
4.      Terciptanya KM Fakultas Agama IslamUniversatas Muhammadiyah Puurwokeerto yang mendekati kondisi ideal sebagai pemerintahan mahasiswa.

B.    JARINGAN INFORMASI DAN TRANSFER INFORMASI
Perbedaan modern cenderung membuat mahasiswa menjadi pragmatis dan hedonis menurut KM Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Purwokerto, untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi sebagai bentuk penyadaran dan pendidikan politik mahasiswa. Di samping itu juga perlu diciptakan jaringan kerja informasi dengan lembaga eksternal, baik dengan kemahasiswaan lain maupun dengan lembaga swadaya masyarakat. Dengan kondisi semacam ini maka kontrak primer tidaklah menjadi tuntutan utama, untuk menciptakan komunikasi dan sosialisasi. Akan tetapi yang lebih utama adalah bagaimana kita dapat melakukan menyalurkan informasi antar lembaga yang ada. Karena itu dalam periode mendatang haruslah diupayakan hal-hal berikut :
1.      Menggali alternatif terbaik dari model jaringan komunikasi antar badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai basis masanya.
2.      Mengoptimalkan peran jaringan komunikasi untuk mempublikasikan kegiatan KM Fakultas Agama Islam
3.      Terciptanya pusat informasi berupa data bagi mahasiswa.

C.    KEGIATAN
Prestasi KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto secara praktis dapat dinilai dari kualitas dan kuantitas kegiatan dalam bidang intelektual, kreativitas, kaderisasi, kepedulian sosial, pengembangan ilmu pendidikan, informasi dan komunikasi.
1.      Bidang intelektual
a)      Seiring diadakanya diskusi sehingga bisa menambah tingkat intelektualitas mahasiswa yang nanti diharapkan bisa menambah tingkat cara berfikir mereka, dalam hal ini badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang terkait harus membantu merealisasikannya secara intensif.
b)      Menciptakan situasi yang kondusif sehingga mahasiswa lebih semangat dalam penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah dikalangan KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
c)      Diadakanya studi banding kepada lembaga lain yang diharapkan dapat diterapkan di KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
d)     Jika dalam mengoptimalkan proses pendidikan dan pengajaran di KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto beserta fasilitas yang menjadi hak mahasiswa, ternyata masih banyak kekurangan serta jalan buntu, maka KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto harus menempuh jalan yang lebih lugas.
2.      Bidang kaderisasi
a)      Mengadakan pengkaderan berjenjang, sehingga pengkaderan tersebut bisa dilewati secara konsisten.
b)      Diadakanya pelatihan kepemimpinan di semua lembaga KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang nantinya bisa meningkatkan kinerja lembaga itu sendiri.
3.      Bidang kesejahteraan
a)      Mengidentifikasikan permasalahan aktual mahasiswa.
b)      Dapat terpenuhinya sarana penunjang bagi lembaga KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
c)      Menciptakan kondisi kesejahteraan mahasiswa yang optimal, baik dari segi pelayanan pendidikan dan pengajaran serta advokasi mahasiswa.
4.      Bidang kepedulian sosial
a)      Mengadakan bakti sosial.
b)      Melakukan advokasi terhadap masyarakat marginal.
5.      Bidang pengembangan ilmu pendidikan
a)      Optimalisasi fasilitas bagi mahasiswa yang memiliki kreatifitas tinggi sehingga mereka dapat mengembangkan kreatifitasnya.
6.      Bidang  informasi dan komunikasi
a)      Berperan aktif bagi terciptanya hubungan yang harmonis baik dengan seluruh civitas akademika Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto serta pihak luar yang mendukung program kerja BEM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
b)      Dengan menggunakan media teknologi informasi, BEM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto dituntut untuk mampu menyampaikan pengetahuan-pengetahuan dan informasi-informasi aktual yang bermanfaat serta dibutuhkan oleh seluruh civitas akademika Fakultas.

D.    ADMINISTRASI
1.      Adanya sistem administrasi ataupun menejemen yang dikelola oleh KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai pemaksimalan keahlian yang ada pada mahasiswa serta bentuk KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang cakap dalam berorganisasi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada mahasiswa.
2.      Jaringan komunikasi antar pengurus KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiya Purwokerto.
3.      Adanya arsip dokumen kegiatan sebagai referensi generasi penerus.
4.      Terpenuhinya kesekretariatan yang layak baik di Dewan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam
5.      Terciptanya suatu sistem administrasi secara mantap sehingga memudahkan mahasiswa mengakses informasi.

E.    PRIORITAS
1.      Memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
2.      Peningkatan aktifitas yang menyangkut kesejahteraan mahasiswa.
3.      Pengembangan kegiatan mahasiswa yang menciptakan kreatifitas dan intelektualitas.

BAB III
PENUTUP

Faktor kebersaman dan rasa memiliki Fakultas Agama Islam sangat perlu dimiliki seluruh civitas akademika Fakultas  Agama Islam, baik oleh lembaga kemahasiswaan, masyarakat Fakultas, Fakultas Agama Islam sehingga diharapkan dapat terwujud dan terlaksana sebagaimana mestinya. Dengan tekad dan semangat kebersamaan dan kekeluargaan seluruh civitas akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, semoga pelaksanaan dan pengembangan program-program tersebut mendapat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.







KOMISI B











REKOMENDASI SUM FAI
AKADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB I
PENDAHULUAN

Suatu pengabdian tidaklah akan maksimal apabila tidak didukung dengan media-media pendukungnya. Adakalanya sesuatu harus dikorbankan untuk mencapai keberhasilan yang nantinya dapat menguntungkan semua pihak yang terkait. Hal itu yang menjadi fenomenal sekarang dalam payung Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Suatu harapan akan tetap menjadi harapan apabila tidak dilanjutkan dengan tindak lanjut yang menjanjikan ke arah tujuan kita bersama yaitu kesejahteraan dalam akademik dan dalam organisasi di lembaga-lembaga yang ada.
TUJUAN

Pertama           :menyatakan sikap yang nyata sebagai wujud pengkritisan mahasiswa terhadap permasalahan yang ada dalam akademisi dan komponennya.
Ke dua                        :memberikan pencerahan dalam kehidupan akademisi kampus khususnya FAI.
Ke tiga                        :memberikan pengakomodiran dan memecahkan persoalan mahasiswa berkaitan dengan akademis.

BAB II
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A.    DOSEN
Dosen sebagai perantara materi yang secara formal ditentukan oleh fakultas. Sifatnya menyampaikan garis-garis besar materi dalam jenjang yang ditentukan, memfasilitasi mahasiswa berupa materi-materi yang diberikan dengan porsi yang seharusnya. Dalam pemfasilitasan tersebut, dirasa tidak maksimal oleh mahasiswa, dengan munculnya masalah-masalah sebagai berikut :
1.      Dosen kurang bisa membagi waktu antara aktivitas mengajar dengan aktifitas diluar mengajar.
2.      Ada beberapa dosen yang kurang menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), sehingga menjadikan pembelajaran tidak mempunyai arah.
3.      Adanya dosen yang mengajar tidak  sesuai dengan bidangnya.
4.      Kurang adanya koordinasi antara dosen dengan mahasiswa bila adanya jam kosong.
5.      Adanya dosen yang mengampu lebih dari dua (2) program studi, akibatnya berdampak buruk pada program studi yang ditinggalkan.
6.      Adanya dosen yang tidak memberikan kisi-kisi buku referensi pada mata kuliah yang diampunya.
7.      Kedisiplinan dalam praktek belajar dan mengajar (perkuliahan) kurang dijunjung tinggi oleh semua pihak baik dosen maupun mahasiswa.
8.      Dosen memberikan tugas tanpa memberikan umpan balik.
9.      Dosen terkadang tidak terbuka kepada mahasiswa yang ingin berkonsultasi
10.  Dosen tidak memberikan silabus kepada mahasiswa
11.  Dosen belum menempuh jenjang pendidikan yang memadai
Ketidaknyamanan seperti ini sangat merugikan semua pihak yaitu pihak mahasiswa sebagai objek belajar, pihak fakultas yang nantinya akan mendapat teguran dari mahasiswa-mahasiswanya, maupun dari pihak dosen itu sendiri karena pastinya akan ditindaklanjuti oleh pihak fakultas. Adapun solusi yang ditawarkan dan diharapkan dapat merubah fenomenal yang kesannya memang dimaafkan seperti itu. Solusi yang ditawarkan adalah :
1.      Melakukan mediasi antara dosen dan mahasiswa terhadap permasalahan tersebut.
2.      Melakukan observasi dengan mengambil beberapa sampel (contoh) pada prodi yang bersangkutan, kemudian apabila itu terbukti, BEM FAI mengambil tindakan berupa melayangkan surat kepada Dekan yang mana melalui Dekan aspirasi yang berupa teguran untuk dosen yang dimaksudkan itu tersampaikan.
3.      Kemudian langkah selanjutnya mengobservasi ke lapangan, dengan menanyakannya ke pihak fakultas pasca (setelah) pelayangan surat, bila tidak ada perubahan maka dilakukan audiensi dengan Dekan FAI  UMP.


B.    FASILITAS
Fasilitas merupakan faktor yang paling disoroti dari segi kualitas yang dimiliki oleh suatu tempat atau wilayah. Fasilitas adalah perangkat yang sangat mendukung dari kelengkapan suatu perkuliahan di samping dosen dan mahasisiwa. Hal itu harus ada karena suasana belajar memang harus dibangun oleh pelaku pendidikan. Apabila bukan dari mahasiswa sendiri siapa lagi yang akan memperdulikannya. Ada beberapa masalah yang dirasa menjadi kendala dalam proses perkuliahan dari kacamata-kacamata mahasiswa yang sangat kritis, sebagai berikut :
1.      Ruang perkuliahan yang kurang memadai dilingkungan FAI UMP.
2.      Tidak terpenuhinya fasilitas yang menunjang perkuliahan seperti hotspot FAI.
3.      Adanya ruang kuliah yang tidak relevan dengan jumlah mahasiswa seperti ruang Sidang, ruang  I.06.
Usaha yang memang harus dilakukan. Baik dari pihak fakultas mengusahakannya ataupun mahasiswanya yang harus senatiasa menjaga fasilitas yang ada atau tersedia. Adapun usahanya yaitu melakukan observasi dan pendataan ruangan mana saja yang kekurangan fasilitas dengan jelas dan memang relevan dengan mahasiswa yang ada, kemudian setelah itu melakukan audiensi kepada pihak dekan FAI untuk menindaklanjutinya.
C.    BIROKRASI TU FAI
Pihak yang terjun langsung menangani mahasiswa adalah pihak tata usaha karena kebutuhan mahasiswa baik adminisrasi, informasi apapun ada di tata usaha (TU). Di sini TU sifatnya menjembatani mahasiswa dengan pihak fakultas terhadap informasi apapun, jadi TU menjadi sebagian sendi yang memang dipusatkan oleh mahasiswa setiap fakultasnya. Tetapi yang terjadi di sini adalah sebagai berikut :
1.      Adanya keterlambatan TU dalam mengeluarkan nilai UTS/UAS.
2.      Pelayanan TU yang tidak adil, atau membedakan mahasiswa yang hadir sebagai konsumen informasi/yang ingin dilayani.
3.      Sulitnya pelayanan untuk peminjaman LCD apalagi dengan berbagai alasan yang lain sehingga disimpulkan TU yang banyak alasan malah mempersulit mahasiswanya.
4.      Kurang maksimalnya kerja TU, seperti surat atau misalnya surat yang terkait dengan beasiswa yang seharusnya sampai ke mahasiswa dengan tepat waktu namun terhenti di TU.
5.      Pertukaran dosen antar prodi atau fakultas yang mana itu tidak melihat sisi yang lain yaitu bagaimana nanti dengan prodi atau fakultas yang ditinggalkan.
6.      Jam mengajar dosen dan konsisten jadwal yang diterapkan difakultas kadang-kadang tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dalam kontrak belajar yang dibuat. Jadi jika ada perubahan jam mata kuliah, mahasiswa terlambat untuk mengetahuinya.
7.      Jam mengajar tidak ada waktu  jeda/istirahat.
8.      Kurangnya relevansi antara MKDU dengan mata kuliah yang ditekuni mahasiswa.
9.      Relevansi materi dengan kebutuhan kerja yang nantinya digeluti oleh mahasiswa atau prosfektif untuk mahasiswa bisa mengolah/mendapatkannya.
10.  Penjelasan tentang rincian administrasi biaya magang dan menetapkan jumlah biaya magang setiap prodi berbeda.
Kekurangan itu dapat ditutupi dengan perbaikan-perbaikan yang bertanggungjawab, agar masalahnya tidak berlarut-larut, karena sebagai mahasiswa pun tidak ingin adanya masalah yang nantinya dapat menghambat dan tentunya merugikan pihak mahasiswa pada khususunya. Sehingga adapun tawaran solusinya yaitu menerima siapa saja yang membutuhkan informasi atau yang terkait dengan kegiatan perkuliahan/lembaga sekalipun, komunikasi yang jelas sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, melakukan observasi dan pendataan tentang masalah-masalah yang terkait dengan pihak tata usaha kemudian melakukan audiensi kepada pihak dekan, agar dapat ditindaklanjuti lebih dalam.
D.    MAHASISWA
Perkuliahan yang bermuara pada pendidikan di semester akhir adalah cita-cita setiap mahasiswa. Tetapi itu tidak menjadikan diri mahasiswa itu termotivasi untuk menuju ke arah sana, karena memang membutuhkan kesadaran yang tinggi dan kemampuan untuk dapat mencapai ke arah sana. Banyak mahasiswa sekarang yang kurang berminat terhadap perkuliahan. Hal itu dibuktikan dengan adanya jumlah yang significant dari setiap kelasnya, hanya yang ajaibnya absen bisa mencapai penuh pada saat pengecekan. Itu biasanya terjadi pada mata kuliah-mata kuliah yang dosennya tidak tegas menyikapi itu. Akibatnya, pada saat mendekati ujian baru mahasiswa itu sibuk mencari-cari bahan untuk ujian, bukan sibuk belajar.
Apabila hal ini sifatnya konstruktif, maka akan menghasilkan mahasiswa FKIP UMP yang mempunyai motto unggul, islami dan modern, akan luntur, tidak akan tercermin yang seperti itu. Ada pun untuk mencengah atau solusi yang sebaiknya dilakukan yaitu memberikan motivasi dengan mendatangkan trainer kepada mahasiswa, yang memang diharapkan dapat menggugah jiwa pejuang pendidikan yang diharapkan oleh semua pihak sebagai generasi penerus.

BAB III
PENUTUP

Kemauan, kemampuan dan kesempatan yang harus muncul dari berbagai pihak akan merubah semuanya. Semangat kebersamaan demi kelangsungan dan keberhasilan semua pihak akan menjadi motivasi tersendiri dalam menggapai itu semua. Tetap tentunya usaha yang maksimal harus dibarengi dengan doa yang kuat, karena sekalipun kita mempunyai tekad yang kuat, Allah SWT lah yang menentukan segalanya.















KOMISI C








REKOMENDASI SUM FKIP
SISTEM PEMERINTAHAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PRNDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
Lembaga merupakan sendi dan pusat ke dua setelah akademis, tentunya diisi atau ditempati oleh orang-orang yang memang sanggup untuk membagi pikiran, tenaga dan waktunya untuk lembaga yang senang digelutinya. Adanya lembaga sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa yang sakarang sudah tergabung dalam setiap program studi, BEM, dan DPM setiap fakultas dalam Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Lembaga juga sebagai jembatan antara mahasiswa yang tidak ikut dalam organisasi dengan pihak birokrasi.
TUJUAN
Pertama               : membangun jiwa demokritasisasi mahasiswa UMP.
Ke dua                  : mengembangkan jiwa sosial mahasiswa dalam bermasyarakat.
Ke tiga                  : sebagai investasi pengalaman dan ilmu pengetahuan mahasiswa.
BAB II
ARAH  DAN KEBIJAKAN
1.     INTERNAL
A.    BEM :
a.       Mengadakan pertemuan rutin antar lembaga di tataran HMPS dengan BEM, sekurang-kurangnya 1 bulan sekali.
b.      Memfasilitasi pertemuan rutin antar lembaga kemahasiswaan di FKIP (DPM, BEM dan HMPS) dengan pimpinan fakultas sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
c.       Sebagai steering commite (SC) utama dalam berbagai program kerja dalam pergerakan mahasiswa.
d.      Adanya perubahan struktural organisasi BEM FKIP terutama penambahan pengurus harian (sekretaris jendral).
Itu semua mempunyai tujuan yaitu membantu kinerja BEM FKIP baik dalam urusan internal dan eksternal. Kemudian dari fungsi dibentuknya sekretaris jendral yaitu untuk membantu kinerja gubernur dalam urusan eksternal (tangan kanan gubernur).
a.       Adanya perubahan nama dalam departemen penalaran dan keilmuan menjadi departemen pendidikan dan keilmuan.
Hal itu mempunyai tujuan yaitu untuk mensinkronkan dengan FKIP yang notabennya adalah fakultas pendidikan.
 









B.    DPM FKIP

b.      Sebagai pengawas setiap hmps di km ump
c.       Pemberian sanksi pada lembaga yang tidak mengikuti pertemuan, dengan ketentuan pemberian memorandum sebanyak dua kali pada lembaga yang tidak hadir dengan diketahui oleh Wakil Dekan III FKIP UMP.
d.      Mengadakan pengkaderan untuk mahasiswa umum melalui pelatihan organisasi.
e.       Mengadakan pembajetan dana.

C.     HMPS

a.       Mampu menjembatani permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam bidang akademik.
b.      Menjadi ujung tombak utama  penggerak mahasiswa dalam tataran program studi.
D.     DANA
a.       Alokasi dana yang dibagikan kepada tiap lembaga harus disesuaikan dengan rencana program kerja setiap program studi.

7.     FASILITAS LEMBAGA
b.      Perbaikan gedung HMPS.
c.       Pengadaan alat komunikasi telephone kabel antar lembaga kemahasiswaan di KM UMP.
d.      Pengadaan komputer dan print untuk HMPS.
8.    MEKANISME ORGANISASI
 


BEM
 
DEMAF
 
BKM

 
DEMA
 
                       








 
UKM
 
                                                                  








 






2.    EKSTERN
a.      KERJA SAMA EKSTERNAL
·        Kerjasama dengan instansi/lembaga maupun  perguruan tinggi lain di luar UMP.
b.      MASALAH-MASALAH KONTEMPORER
1)      Pendidikan
§  Penyelenggaraan ujian nasional
      Rekomendasinya yaitu perlu dikajinya fungsi dan tujuan dari ujian nasional.
§  Sertifikasi guru
Rekomendasinya yaitu mengkaji keefektifan program profesi, sehingga tidak menyebabkan dampak negative untuk sarjana yang masih muda.
§  Biaya pendidikan
Rekomendasinya yaitu pengkajian ulang tentang pengalokasian dan pendistribusian APBN untuk pendidikan.
2)      Hukum
§  Korupsi
Rekomendasinya yaitu mengawasi pemberantasan korupsi.
§  Diskriminasi hukum
Rekomendasinya yaitu mengawasi penegakan hukum untuk dapat dijalankan secara adil.
3)      Agama
§  Fatwa
Rekomendasinya yaitu mengkaji ulang tentang fatwa yang dikeluarkan.
§  Aliran agama baru
Rekomendasinya yaitu merevitalisasi masyarakat tentang nilai-nilai Agama.
4)      Ekonomi
§  Pasar bebas
Rekomendasinya yaitu mengkaji dampak pasar bebas.
§  Perlindungan terhadap usaha mikro dan kecil menengah (UMKM)
Rekomendasinya yaitu berperan aktif dengan lembaga masyarakat (LSM) dalam perlindungan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).
5)      Social budaya
Rekomendasinya yaitu menjaga,melindungi dan melestarikan aset budaya bangsa, serta menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.
6)      Politik
Rekomandasinya yaitu menolak interferensi partai politik di dalam kampus.
BAB III
PENUTUP
Pribadi yang seimbang, tidak mustahil menjalani kehidupan yang stabil. Akademik dan lembaga adalah dua hal yang sangat berbeda secara langsung. Tetapi secara tidak langsung ke duanya dapat saling melengkapi, adalah tergantung kepada individu orangnya yang menggabungkan di antara ke duanya. Apabila ke duanya seimbang, maka untuk melakukan apa ynag dicita-citakan adalah tidak mustahil. Itu juga tidak terlepas dari pihak-pihak yang mendukungnya seperti fakultas, universitas dan yang terpenting adalah kemampuan dari individu orang itu sendiri.
Harapan-harapan atau rencana-rencana ke depan dari setiap program adalah salah satu apresiasi dari sekian banyak kemampuan yang dimiliki mahasiswa, khususnya dalam berorganisasi mahasiswa FKIP UMP, yang mana sudah tentu akan terjun dalam masyarakat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar