Filsafat
pendidikan islam
-
Islam sebagai agama universal?
-
Tiga inti ajaran islam ?
-
Pandangan islam kedudukan manusia dan alam semesta?
-
Analisis tentang dasar-dasar pendidikan islam?
-
Analisis tentang tujuan pendidikan islam?
1. Islam sebagai
agama universal
Sebagai agama yang
terakhir, Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.- sebagai utusan terakhir
–mberfungsi sebagai rahmatan lil alamin yaitu rahmat dan nikmat bagi seluruh alam, utamanya bagi kehidupan
manusia. Sebagai risalah yang terakhir Islam memiliki nilai yang universal dan
eternal, sesuai dengan kebutuhan manusia. Islam memiliki bentuk ajaran yang
lebih sempurna dibanding dengan ajaran
sebelumnya.
Kesempurnaan ajaran
islam terlihat pada keselarasan nilai-nilai ajarannya dengan fitrah manusia,
dalam arti selaras dengan kejadian alamiah manusia. Di samping juga membantu
manusia didalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Ajaran islam merupakan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada secara fitarah tentang bagaimana
dan untuk apa sebenarnya manusia ini hidup. Itulah sebabnya Islam dikatakan
sebagai jalan yang lurus. karena :
1)
Islam langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh hati nnurani manusia sesuai denga fitrahnya tentang hidup ini ;
2)
Islam memberikan jawaban itu dalam keadaan jelas dan
terang, tanpa menimbulkan keragu-raguan.
Pada hakikatnya agama
islam tidak lain adalah sebagai pemenuhan janji tuhan bahwa dia akan memberikan
petunjuk kepada manusia tentang bagaimana seharusnya manusia ini menempuh
hidupnya secara wajar sehingga sejalan dan serasi dengan alam sekitarnya.
Dalam Al-Qur’an, Allah
berfirman sekitar peristiwa turunnya Adam dan Hawa (manusia) ke dunia, sebagian berikut :
$oYù=è%
(#qäÜÎ7÷d$#
$pk÷]ÏB
$YèÏHsd
( $¨BÎ*sù
Nä3¨YtÏ?ù't
ÓÍh_ÏiB
Wèd
`yJsù
yìÎ7s?
y#yèd
xsù
ì$öqyz
öNÍkön=tæ
wur
öNèd
tbqçRtøts
ÇÌÑÈ
Kami
berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati".
Janji
itu perlu diberikan karena manusia tidak mungkin dibiarkan mencari-cari
jalannya sendiri untuk menemukan hukum-hukum obyektif tentang hidup dan
kehidupannya.
Sumber : Dra. Zuhairini,
dkk. "filsafat Pendidikan Islam"