NASKAH
GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA (GBPK)
KELUARGA BESAR
MAHASISWA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
KOMISI
A
BAB
I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi dapat berkembang apabila memenuhi persyaratan
yaitu mampu mengakomodasi dinamika kepentingan anggotanya, mengembangkan
potensi anggotanya, mengidentifikasi permasalahan atau tantangan dan ada upaya
untuk menjawab tantangan tersebut dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi
serta mampu menjabarkan secara riil.
Bertolak pada
pemikiran di atas maka disusunlah GBPK untuk memberikan program yaitu lebih
profesional dari pola umum haluan kerja KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
TUJUAN
Pertama :
menciptakan sikap proaktif Badan Kelengkapan Organisasi Kemahasiswaan terhadap
permasalahan yang dihadapi mahasiswa kerja KM Fakultas UMP.
Ke dua :
mengembangkan kegiatan yang akan memberikan kesadaran utuh pada mahasiswa sebagai
intelektual masa depan bahwa bangsa dan negara dihadapkan pada agenda besar
untuk bisa menjamin, bertahan sehingga diharapkan mahasiswa terpacu untuk
bersaing, mandiri dan mempunyai semangat kebangsaan.
Ke tiga :
meletakkan landasan yang kuat bagi pertumbuhan KM Fakultas Agama Islam UMP.
BAB
II
ARAH DAN KEBIJAKAN
A.
KEORGANISASIAN
Untuk menciptakan lembaga
kemahasiswaan yang independen, demokratis serta memiliki daya tanggap terhadap
kepentingan dan kebutuhan mahasiswa, SUM FAI
dan Pemilu Raya KM Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan sarana yang ideal, di mana KM
Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto diharapkan mampu menjadi sebuah perwujudan pemerintahan
mahasiswa. Untuk menuju sasaran tersebut maka diperlukan pertahanan kondisi dan
pendewasaan sikap serta kultur politik mahasiswa, karena itu dalam periode
mendatang harus tercapai kondisi-kondisi berikut :
1.
Pembagian
secara tegas antara lembaga legislatif dan eksekutif.
2.
Memantapkan
kerjasama antar Badan Kelengkapan Organisasi Kemahasiswaan KM Fakultas Agama
Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dalam membagi senergi dan menghindari kegiatan.
3.
Semakin
tingginya tingkat kesadaran politik mahasiswa dengan ditandai semakin
meningkatnya partisipasi mahasiswa dalam pemilu dan tanggapan positif terhadap
kegiatan kemahasiswaan.
4.
Terciptanya
KM Fakultas Agama IslamUniversatas Muhammadiyah Puurwokeerto yang mendekati
kondisi ideal sebagai pemerintahan
mahasiswa.
B.
JARINGAN
INFORMASI DAN TRANSFER INFORMASI
Perbedaan modern cenderung membuat
mahasiswa menjadi pragmatis dan hedonis menurut KM Fakultas Agama IslamUniversitas
Muhammadiyah Purwokerto, untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi sebagai
bentuk penyadaran dan pendidikan politik mahasiswa. Di samping itu juga perlu
diciptakan jaringan kerja informasi dengan lembaga eksternal, baik dengan
kemahasiswaan lain maupun dengan lembaga swadaya masyarakat. Dengan kondisi
semacam ini maka kontrak primer tidaklah menjadi tuntutan utama, untuk
menciptakan komunikasi dan sosialisasi. Akan tetapi yang lebih utama adalah
bagaimana kita dapat melakukan menyalurkan informasi antar lembaga yang ada.
Karena itu dalam periode mendatang haruslah diupayakan hal-hal berikut :
1.
Menggali
alternatif terbaik dari model jaringan komunikasi antar badan kelengkapan
organisasi kemahasiswaan KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto sebagai basis masanya.
2.
Mengoptimalkan
peran jaringan komunikasi untuk mempublikasikan kegiatan KM Fakultas Agama
Islam
3.
Terciptanya
pusat informasi berupa data bagi mahasiswa.
C.
KEGIATAN
Prestasi KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto secara praktis dapat dinilai dari kualitas dan
kuantitas kegiatan dalam bidang intelektual, kreativitas, kaderisasi,
kepedulian sosial, pengembangan ilmu pendidikan, informasi dan komunikasi.
1.
Bidang
intelektual
a)
Seiring
diadakanya diskusi sehingga bisa menambah tingkat intelektualitas mahasiswa
yang nanti diharapkan bisa menambah tingkat cara berfikir mereka, dalam hal ini
badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang terkait harus membantu merealisasikannya secara
intensif.
b)
Menciptakan
situasi yang kondusif sehingga mahasiswa lebih semangat dalam penelitian dan
penulisan karya tulis ilmiah dikalangan KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
c)
Diadakanya
studi banding kepada lembaga lain yang diharapkan dapat diterapkan di KM
Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
d)
Jika
dalam mengoptimalkan proses pendidikan dan pengajaran di KM Fakultas Agama
Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto beserta fasilitas yang menjadi hak mahasiswa, ternyata
masih banyak kekurangan serta jalan buntu, maka KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto harus menempuh jalan yang lebih lugas.
2.
Bidang
kaderisasi
a)
Mengadakan
pengkaderan berjenjang, sehingga pengkaderan tersebut bisa dilewati secara
konsisten.
b)
Diadakanya
pelatihan kepemimpinan di semua lembaga KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang nantinya bisa meningkatkan kinerja lembaga itu
sendiri.
3.
Bidang
kesejahteraan
a)
Mengidentifikasikan
permasalahan aktual mahasiswa.
b)
Dapat
terpenuhinya sarana penunjang bagi lembaga KM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
c)
Menciptakan
kondisi kesejahteraan mahasiswa yang optimal, baik dari segi pelayanan
pendidikan dan pengajaran serta advokasi mahasiswa.
4.
Bidang
kepedulian sosial
a)
Mengadakan
bakti sosial.
b)
Melakukan
advokasi terhadap masyarakat marginal.
5.
Bidang
pengembangan ilmu pendidikan
a)
Optimalisasi
fasilitas bagi mahasiswa yang memiliki kreatifitas tinggi sehingga mereka dapat
mengembangkan kreatifitasnya.
6.
Bidang informasi dan komunikasi
a)
Berperan aktif bagi terciptanya
hubungan yang harmonis baik dengan seluruh civitas akademika Fakultas Agama
Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
serta pihak luar yang mendukung program kerja BEM Fakultas Agama
Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
b)
Dengan menggunakan media
teknologi informasi, BEM Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
dituntut untuk mampu menyampaikan pengetahuan-pengetahuan dan
informasi-informasi aktual yang bermanfaat serta dibutuhkan oleh seluruh
civitas akademika Fakultas.
D.
ADMINISTRASI
1.
Adanya
sistem administrasi ataupun menejemen yang dikelola oleh KM Fakultas Agama
Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto sebagai pemaksimalan keahlian yang ada pada mahasiswa
serta bentuk KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang
cakap dalam berorganisasi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada mahasiswa.
2.
Jaringan
komunikasi antar pengurus KM Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiya
Purwokerto.
3.
Adanya
arsip dokumen kegiatan sebagai referensi generasi penerus.
4.
Terpenuhinya
kesekretariatan yang layak baik di Dewan Mahasiswa dan Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
5.
Terciptanya
suatu sistem administrasi secara mantap sehingga memudahkan mahasiswa mengakses
informasi.
E.
PRIORITAS
1.
Memperjuangkan
aspirasi mahasiswa.
2.
Peningkatan
aktifitas yang menyangkut kesejahteraan mahasiswa.
3.
Pengembangan
kegiatan mahasiswa yang menciptakan kreatifitas dan intelektualitas.
BAB
III
PENUTUP
Faktor kebersaman dan rasa memiliki
Fakultas Agama Islam sangat perlu
dimiliki seluruh civitas akademika Fakultas Agama Islam, baik oleh lembaga kemahasiswaan,
masyarakat Fakultas, Fakultas Agama Islam sehingga
diharapkan dapat terwujud dan terlaksana sebagaimana mestinya. Dengan tekad dan
semangat kebersamaan dan kekeluargaan seluruh civitas akademika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, semoga pelaksanaan dan pengembangan
program-program tersebut mendapat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
KOMISI
B
REKOMENDASI SUM FAI
AKADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB
I
PENDAHULUAN
Suatu pengabdian tidaklah akan
maksimal apabila tidak didukung dengan media-media pendukungnya. Adakalanya
sesuatu harus dikorbankan untuk mencapai keberhasilan yang nantinya dapat
menguntungkan semua pihak yang terkait. Hal itu yang menjadi fenomenal sekarang
dalam payung Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Suatu harapan akan tetap menjadi harapan apabila tidak
dilanjutkan dengan tindak lanjut
yang menjanjikan ke arah tujuan kita bersama yaitu kesejahteraan dalam akademik
dan dalam organisasi di lembaga-lembaga yang ada.
TUJUAN
Pertama :menyatakan sikap yang nyata sebagai
wujud pengkritisan mahasiswa terhadap permasalahan yang ada dalam akademisi dan
komponennya.
Ke
dua :memberikan
pencerahan dalam kehidupan akademisi kampus khususnya FAI.
Ke
tiga :memberikan
pengakomodiran dan memecahkan persoalan mahasiswa berkaitan dengan akademis.
BAB
II
PERMASALAHAN
DAN SOLUSI
A. DOSEN
Dosen sebagai perantara materi yang
secara formal ditentukan oleh fakultas. Sifatnya menyampaikan garis-garis besar
materi dalam jenjang yang ditentukan, memfasilitasi mahasiswa berupa
materi-materi yang diberikan dengan porsi yang seharusnya. Dalam pemfasilitasan
tersebut, dirasa tidak maksimal oleh mahasiswa, dengan munculnya
masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Dosen
kurang bisa membagi waktu antara aktivitas mengajar dengan aktifitas diluar
mengajar.
2.
Ada
beberapa dosen yang kurang menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
sehingga menjadikan pembelajaran tidak mempunyai arah.
3.
Adanya
dosen yang mengajar tidak sesuai dengan
bidangnya.
4.
Kurang
adanya koordinasi antara dosen dengan mahasiswa bila adanya jam kosong.
5.
Adanya
dosen yang mengampu lebih dari dua (2) program studi, akibatnya berdampak buruk
pada program studi yang ditinggalkan.
6.
Adanya
dosen yang tidak memberikan kisi-kisi buku referensi pada mata kuliah yang
diampunya.
7.
Kedisiplinan
dalam praktek belajar dan mengajar (perkuliahan) kurang dijunjung tinggi oleh
semua pihak baik dosen maupun mahasiswa.
8.
Dosen
memberikan tugas tanpa memberikan umpan balik.
9.
Dosen
terkadang tidak terbuka kepada mahasiswa yang ingin berkonsultasi
10. Dosen tidak memberikan silabus kepada
mahasiswa
11. Dosen belum menempuh jenjang pendidikan
yang memadai
Ketidaknyamanan seperti ini sangat merugikan semua pihak yaitu
pihak mahasiswa sebagai objek belajar, pihak fakultas yang nantinya akan
mendapat teguran dari mahasiswa-mahasiswanya, maupun dari pihak dosen itu
sendiri karena pastinya akan ditindaklanjuti oleh pihak fakultas. Adapun solusi
yang ditawarkan dan diharapkan dapat merubah fenomenal yang kesannya memang
dimaafkan seperti itu. Solusi yang ditawarkan adalah :
1.
Melakukan
mediasi antara dosen dan mahasiswa terhadap permasalahan tersebut.
2.
Melakukan
observasi dengan mengambil beberapa sampel (contoh) pada prodi yang
bersangkutan, kemudian apabila itu terbukti, BEM FAI mengambil tindakan
berupa melayangkan surat kepada Dekan yang mana melalui Dekan aspirasi yang
berupa teguran untuk dosen yang dimaksudkan itu tersampaikan.
3.
Kemudian
langkah selanjutnya mengobservasi ke lapangan, dengan menanyakannya ke pihak
fakultas pasca (setelah) pelayangan surat, bila tidak ada perubahan maka dilakukan
audiensi dengan Dekan FAI UMP.
B. FASILITAS
Fasilitas merupakan faktor yang paling disoroti dari
segi kualitas yang dimiliki oleh suatu tempat atau wilayah. Fasilitas adalah
perangkat yang sangat mendukung dari kelengkapan suatu perkuliahan di samping
dosen dan mahasisiwa. Hal itu harus ada karena suasana belajar memang harus
dibangun oleh pelaku pendidikan. Apabila bukan dari mahasiswa sendiri siapa
lagi yang akan memperdulikannya. Ada beberapa masalah yang dirasa menjadi
kendala dalam proses perkuliahan dari kacamata-kacamata mahasiswa yang sangat
kritis, sebagai berikut :
1.
Ruang
perkuliahan yang kurang memadai dilingkungan FAI UMP.
2.
Tidak terpenuhinya
fasilitas yang menunjang perkuliahan seperti
hotspot FAI.
3.
Adanya
ruang kuliah yang tidak relevan dengan jumlah mahasiswa seperti ruang Sidang, ruang I.06.
Usaha yang memang harus dilakukan.
Baik dari pihak fakultas mengusahakannya ataupun mahasiswanya yang harus
senatiasa menjaga fasilitas yang ada atau tersedia. Adapun usahanya yaitu
melakukan observasi dan pendataan ruangan mana saja yang kekurangan fasilitas
dengan jelas dan memang relevan dengan mahasiswa yang ada, kemudian setelah itu
melakukan audiensi kepada pihak dekan FAI
untuk menindaklanjutinya.
C. BIROKRASI
TU FAI
Pihak yang terjun langsung menangani mahasiswa
adalah pihak tata usaha karena kebutuhan mahasiswa baik adminisrasi, informasi
apapun ada di tata usaha (TU). Di sini TU sifatnya menjembatani mahasiswa
dengan pihak fakultas terhadap informasi apapun, jadi TU menjadi sebagian sendi
yang memang dipusatkan oleh mahasiswa setiap fakultasnya. Tetapi yang terjadi
di sini adalah sebagai berikut :
1.
Adanya
keterlambatan TU dalam mengeluarkan nilai UTS/UAS.
2.
Pelayanan
TU yang tidak adil, atau membedakan mahasiswa yang hadir sebagai konsumen
informasi/yang ingin dilayani.
3.
Sulitnya
pelayanan untuk peminjaman LCD apalagi dengan berbagai alasan yang lain
sehingga disimpulkan TU yang banyak alasan malah mempersulit mahasiswanya.
4.
Kurang
maksimalnya kerja TU, seperti surat atau misalnya surat yang terkait dengan
beasiswa yang seharusnya sampai ke mahasiswa dengan tepat waktu namun terhenti
di TU.
5.
Pertukaran
dosen antar prodi atau fakultas yang mana itu tidak melihat sisi yang lain
yaitu bagaimana nanti dengan prodi atau fakultas yang ditinggalkan.
6.
Jam
mengajar dosen dan konsisten jadwal yang diterapkan difakultas kadang-kadang
tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dalam kontrak belajar yang
dibuat. Jadi jika ada perubahan jam mata kuliah, mahasiswa terlambat untuk mengetahuinya.
7.
Jam
mengajar tidak ada waktu jeda/istirahat.
8.
Kurangnya
relevansi antara MKDU dengan mata kuliah yang ditekuni mahasiswa.
9.
Relevansi
materi dengan kebutuhan kerja yang nantinya digeluti oleh mahasiswa atau
prosfektif untuk mahasiswa bisa mengolah/mendapatkannya.
10. Penjelasan tentang rincian administrasi
biaya magang dan menetapkan jumlah biaya magang setiap prodi berbeda.
Kekurangan itu
dapat ditutupi dengan perbaikan-perbaikan yang bertanggungjawab, agar
masalahnya tidak berlarut-larut, karena sebagai mahasiswa pun tidak ingin
adanya masalah yang nantinya dapat menghambat dan tentunya merugikan pihak
mahasiswa pada khususunya. Sehingga adapun tawaran solusinya yaitu menerima siapa
saja yang membutuhkan informasi atau yang terkait dengan kegiatan
perkuliahan/lembaga sekalipun, komunikasi yang jelas sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa, melakukan observasi dan pendataan tentang masalah-masalah yang
terkait dengan pihak tata usaha kemudian melakukan audiensi kepada pihak dekan,
agar dapat ditindaklanjuti lebih dalam.
D.
MAHASISWA
Perkuliahan yang bermuara pada
pendidikan di semester akhir adalah cita-cita setiap mahasiswa. Tetapi itu
tidak menjadikan diri mahasiswa itu termotivasi untuk menuju ke arah sana,
karena memang membutuhkan kesadaran yang tinggi dan kemampuan untuk dapat mencapai
ke arah sana. Banyak mahasiswa sekarang yang kurang berminat terhadap
perkuliahan. Hal itu dibuktikan dengan adanya jumlah yang significant dari
setiap kelasnya, hanya yang ajaibnya absen bisa mencapai penuh pada saat
pengecekan. Itu biasanya terjadi pada mata kuliah-mata kuliah yang dosennya
tidak tegas menyikapi itu. Akibatnya, pada saat mendekati ujian baru mahasiswa
itu sibuk mencari-cari bahan untuk ujian, bukan sibuk belajar.
Apabila hal ini sifatnya konstruktif,
maka akan menghasilkan mahasiswa FKIP UMP yang mempunyai motto unggul, islami
dan modern, akan luntur, tidak akan tercermin yang seperti itu. Ada pun untuk
mencengah atau solusi yang sebaiknya dilakukan yaitu memberikan motivasi dengan
mendatangkan trainer kepada mahasiswa, yang memang diharapkan dapat menggugah
jiwa pejuang pendidikan yang diharapkan oleh semua pihak sebagai generasi
penerus.
BAB
III
PENUTUP
Kemauan, kemampuan dan kesempatan yang harus muncul dari berbagai
pihak akan merubah semuanya. Semangat kebersamaan demi kelangsungan dan
keberhasilan semua pihak akan menjadi motivasi tersendiri dalam menggapai itu
semua. Tetap tentunya usaha yang maksimal harus dibarengi dengan doa yang kuat,
karena sekalipun kita mempunyai tekad yang kuat, Allah SWT lah yang menentukan
segalanya.
KOMISI C
REKOMENDASI SUM FKIP
SISTEM PEMERINTAHAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PRNDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB
I
PENDAHULUAN
Lembaga merupakan sendi dan pusat ke dua setelah akademis, tentunya
diisi atau ditempati oleh orang-orang yang memang sanggup untuk membagi
pikiran, tenaga dan waktunya untuk lembaga yang senang digelutinya. Adanya
lembaga sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa yang sakarang sudah tergabung
dalam setiap program studi, BEM, dan DPM setiap fakultas dalam Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Lembaga juga sebagai jembatan antara mahasiswa yang
tidak ikut dalam organisasi dengan pihak birokrasi.
TUJUAN
Pertama : membangun jiwa demokritasisasi
mahasiswa UMP.
Ke dua : mengembangkan jiwa sosial
mahasiswa dalam bermasyarakat.
Ke tiga : sebagai investasi pengalaman
dan ilmu pengetahuan mahasiswa.
BAB
II
ARAH DAN KEBIJAKAN
1.
INTERNAL
A.
BEM :
a.
Mengadakan
pertemuan rutin antar lembaga di tataran HMPS dengan BEM, sekurang-kurangnya 1
bulan sekali.
b.
Memfasilitasi
pertemuan rutin antar lembaga kemahasiswaan di FKIP (DPM, BEM dan HMPS) dengan
pimpinan fakultas sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
c.
Sebagai
steering commite (SC) utama dalam berbagai program kerja dalam pergerakan
mahasiswa.
d.
Adanya
perubahan struktural organisasi BEM FKIP terutama penambahan pengurus harian
(sekretaris jendral).
Itu
semua mempunyai tujuan yaitu membantu kinerja BEM FKIP baik dalam urusan
internal dan eksternal. Kemudian dari fungsi dibentuknya sekretaris jendral
yaitu untuk membantu kinerja gubernur dalam urusan eksternal (tangan kanan
gubernur).
a.
Adanya
perubahan nama dalam departemen penalaran dan keilmuan menjadi departemen
pendidikan dan keilmuan.
Hal itu mempunyai
tujuan yaitu untuk mensinkronkan dengan FKIP yang notabennya adalah fakultas
pendidikan.
B.
DPM FKIP
b.
Sebagai
pengawas setiap hmps di km ump
c.
Pemberian
sanksi pada lembaga yang tidak mengikuti pertemuan, dengan ketentuan pemberian
memorandum sebanyak dua kali pada lembaga yang tidak hadir dengan diketahui
oleh Wakil Dekan III FKIP UMP.
d.
Mengadakan
pengkaderan untuk mahasiswa umum melalui pelatihan organisasi.
e.
Mengadakan
pembajetan dana.
C.
HMPS
a.
Mampu
menjembatani permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam bidang
akademik.
b.
Menjadi
ujung tombak utama penggerak mahasiswa
dalam tataran program studi.
D.
DANA
a.
Alokasi
dana yang dibagikan kepada tiap lembaga harus disesuaikan dengan rencana
program kerja setiap program studi.
7.
FASILITAS
LEMBAGA
b.
Perbaikan
gedung HMPS.
c.
Pengadaan
alat komunikasi telephone kabel antar lembaga kemahasiswaan di KM UMP.
d.
Pengadaan
komputer dan print untuk HMPS.
8.
MEKANISME ORGANISASI
|
|
|
|
|
2. EKSTERN
a.
KERJA SAMA EKSTERNAL
·
Kerjasama dengan instansi/lembaga maupun perguruan tinggi lain di luar UMP.
b.
MASALAH-MASALAH
KONTEMPORER
1)
Pendidikan
§ Penyelenggaraan
ujian nasional
Rekomendasinya yaitu perlu dikajinya fungsi dan tujuan dari
ujian nasional.
§ Sertifikasi
guru
Rekomendasinya yaitu
mengkaji keefektifan program profesi, sehingga tidak menyebabkan dampak
negative untuk sarjana yang masih muda.
§ Biaya
pendidikan
Rekomendasinya yaitu
pengkajian ulang tentang pengalokasian dan pendistribusian APBN untuk
pendidikan.
2)
Hukum
§ Korupsi
Rekomendasinya yaitu
mengawasi pemberantasan korupsi.
§ Diskriminasi
hukum
Rekomendasinya yaitu
mengawasi penegakan hukum untuk dapat dijalankan secara adil.
3)
Agama
§ Fatwa
Rekomendasinya yaitu
mengkaji ulang tentang fatwa yang dikeluarkan.
§ Aliran
agama baru
Rekomendasinya yaitu
merevitalisasi masyarakat tentang nilai-nilai Agama.
4)
Ekonomi
§ Pasar
bebas
Rekomendasinya yaitu
mengkaji dampak pasar bebas.
§ Perlindungan
terhadap usaha mikro dan kecil menengah (UMKM)
Rekomendasinya yaitu
berperan aktif dengan lembaga masyarakat (LSM) dalam perlindungan usaha mikro
dan kecil menengah (UMKM).
5)
Social budaya
Rekomendasinya yaitu
menjaga,melindungi dan melestarikan aset budaya bangsa, serta menyeleksi budaya
asing yang masuk ke Indonesia.
6)
Politik
Rekomandasinya yaitu
menolak interferensi partai politik di dalam kampus.
BAB
III
PENUTUP
Pribadi yang seimbang, tidak mustahil menjalani kehidupan yang
stabil. Akademik dan lembaga adalah dua hal yang sangat berbeda secara
langsung. Tetapi secara tidak langsung ke duanya dapat saling melengkapi,
adalah tergantung kepada individu orangnya yang menggabungkan di antara ke
duanya. Apabila ke duanya seimbang, maka untuk melakukan apa ynag
dicita-citakan adalah tidak mustahil. Itu juga tidak terlepas dari pihak-pihak
yang mendukungnya seperti fakultas, universitas dan yang terpenting adalah
kemampuan dari individu orang itu sendiri.
Harapan-harapan atau rencana-rencana ke depan dari setiap program
adalah salah satu apresiasi dari sekian banyak kemampuan yang dimiliki
mahasiswa, khususnya dalam berorganisasi mahasiswa FKIP UMP, yang mana sudah
tentu akan terjun dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar