MAHASISWA SALAH JURUSAN
Saya
rasa hidup itu untuk menuntut ilmu, sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang
calon mahasiswa sudah berkira-kira mereka mau masuk di jurusan mana. Saya rasa
bukan jurusannya yang salah tapi kadang-kadang perlu disadari bahwasannya
mahasiswa itu memang masa-masa setengah anak-anak dan setengah dewasa. Bisa
dikatakan manusia yang serba salah. Karena melihat kejiwaan seorang mahasiswa
terkadang penuh mistery. Tidak bisa ditebak. Mereka memiliki pemikiran yang
idealis, kritis, tapi terkadang merea memiliki rasa malas yang tak
tanggung-tanggung. Terkadang mereka sering menyalahkan keadaan.. dan yang
mereka pada waktu tertentu tidak memikirkan matang-matang apa yang mereka pilih
ketika itu. Karena pada dasarnya pola pikir seorang mahasiswa masih dibilang
labil. Seperti kata orang hidup itu adalah pilihan maka jangan menyesali
jurusannya tapi sesalilah pilihannya. Dan saya pikir tidak usah di sesali
karena bisa jadi itu memang pilihan
untuk kamu. Kamu pernah mendengar tidak, bahwa dalam doa kita Allah itu tidak
mengabulkan apa keinginan kita tapi Allah tahu apa kebutuhan kita. Jadi sesuatu
hal yang seorang menganggap bahwa hal itu
adlah suatu kehancuran buat dia tetapi malah jadi buah hasil buat dia..
dengan syarat dia harus terus berusaha. Dan tak kenal putus asa. Sebenarnya
hanya itu saja yang ditanamkan pada pemikiran pada masing-masing orang. Belum
tentu apa yang dia telah mendalami selama ini membawakan kesuksesan buat dia..
tapi sebaliknya membawakan hasil yang buruk buat dia.. so buat temen-temen
fakultas agama islam yang telah menyadari dan menentukan untuk mendapatkan
pondasi yang kokoh sekarang saatnya untuk kita mengasah kemampuan kita.. denga
kuliah tidak asal-asalan. Saya rasa
dimana saja sama asalkan dia mau berusaha. Maka dia akan bisa. Mungkin
manfaatnya belum didapatkan sekarang, tapi bisa jadi ilmu yang kamu dapatkan
sekarang bisa berguna bagi dirimu sendiri, orang tua, anak-anakmu kelak. Dont
worry be happy. Dan jangan nyantai juga. Bukan berarti kita kuliah di jurusan
agama islam pengetahuan kita hanya sampai disitu saja. Tapi cobalah buka
lebar-lebar mata kalian.. dunia masih luas.. begitu juga ilmu.. ilmu itu
sangatlah luas. pada kenyataannya tidak ada yang mati bunuh diri gara-gara
salah jurusan,, yang ada hanyalah bunuh diri gara-gara masalah lain yang
disangkut pautkan sama jurusan.
Mungkin
karena faktor keluarga, yang mengharuskan mereka untuk hidup bersantai-santai
jadi mereka terkadang terbiasa dengan hidup bersantai-santai itu. Atau mungkin
ada yang dengan alasan mereka harus menjadi kepala keluarga atau mereka
seolah-olah sumber harapan utama untuk
keluarga. sehingga mereka berpikir mereka harus melampaui batas mereka. Dengan
berpikir keras namun tak ada usaha. Cukup berusaha. Dan yang paling penting itu
doannya. Harus nyadar kita hidup tuh dari mana, untuk apa, mau kemana, karena
dalam buku
Oke
masalah kita kekurangan dengan posisi yang sekarang atau masalah-masalah
kekuragan dala memahami pelajaran yang sekarang saya rasa itu bisa diatasi
dengan menggali ilmu itu lebih dalam lagi. Cobalah ikhtiar dan berdoa.
Matematika Allah itu tidak ada tandingannya. Apabila Allah menghendaki, maka
jadilah ia. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini apabila Allah suudah
menghendaki. Kita tidak boleh iri dengan mahasiswa lain yang sudah sukses.
Gunakan ilmu kita yaitu ilmu aama. Tunjukkan bahwa kita memiliki ilmu agama.
Kita menemukan ketenangan di dalamnya. Tidak boleh berprasangka buruk bahwa
ilmu agama itu ilmu yang tidak pasti. Ilmu yang membosankan. Oh jangan kira..
banyak mahasiswa yang di luar sana yang mengambil jurusan lain tetapi ilmu
agama mereka malah melebihi jurusan yang
mereka geluti saat itu.
Jadi
tidak salah apabila ada yang berpikir bahwa dia salah jurusan, tetapi dengan
syarat dia harus menjernihkan dulu pikirannya bahwa menuntut ilmu di perguruan
tinggiitu bukan untuk kerja tapi untuk menuntut ilmu,. Emang sih sekarang
syarat seorang pekerja itu.. ambil saja Pegawai. Itu batasannya S1. Tapi
didalamnya itu kita juga harus berproses. Jangan jadi mahasiswa yang mendewakan
ijazah. Tapi mahasiswa itu harus kritis.
Di
tinjau juga dari psikologis mahasiswa, ambil saja individu. Memang terkadang
memerlukan pembaharuan motivasi jiwa. Kadang semangat, tapi terkadang juga
malas. Apakah orang yang mempunyai visi itu bisa di jamin tentram hidupnya?
Tentu saja tidak. karena terkadang misi itu banyak gangguannya. Masalah asmara
lah.. orang tua, lingkungan teman.. dan masih banyak lagi. Itulah
problema-problema yang sering dialami oleh kebanyakan mahasiswa.
Faktanya
banyak mahasiswa yang dulunya ia benar-benar memiliki jurusan yang menurutnya
sesuai dengan pilihannya tapi malah keberuntungannya justru di bidang lain.
Yang penting itu prosesnya kawan. Dan jangan berhenti untuk berusaha. Mindset
mahasiswa kadang-kadang bisa di arahkan bahwa mereka berpikir kalau kerja
sebagai dokter itu akan banyak hasilnya. Sebenarnya banyak hasilnya karena
sedari mempelajari ilmu itu dibutuhkan biaya besar yang dari alat-alat yang
memang sangat mendukung. Itulah yang membuat bayarannya mahal,
Saya
juga banyak mempelajari dari teman-teman saya. Yang dia itu orangnya lincah, penuh
semangaat,tetapi sayang dia tidak ditakdirkan untuk mendalami ilmu yang ia
inginkan. Itulah Allah telah memberikan jalan kepada orang dengan cara yang
berbeda-beda. Pada akhirnya dia harus belajar keras karena memang itu merupakan
ilmu baru yang dia hadapi.
Jadilah
dirimu. Percaya adalah power yang sangat dan paling berpengaruh bagi kita.
Faktor
yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih jurusan, yakni alasan mengikuti
keinginan orangtua, melihat orang yang
sukses dalam jurusan tertentu, dan bisa jadi karena tidak diterima di jurusan
lain.
Latar belakang : Fenomena salah pilih ini menimbulkan dilema bagi
mahasiswa. Berhenti kuliah, lalu pindah jurusan? ataukah terus kuliah tapi
dengan perasaan yang tidak nyaman? Ibarat buah simalakama, keputusan tentang
hal ini bukanlah keputusan yang mudah.
Saat mahasiswa salah masuk jurusan, maka akan terjadi
konflik dalam dirinya baik itu konflik akademis yang membuat sulit belajar,
bolos kuliah, IPK jelek dan hal lainnya sehingga berdampak pada psikologis
dirinya yang membuat depresi, stress, atau bahkan mengisolasi diri.
sepakat. solusinya bagaimana???.
BalasHapus