Metodologi Penelitian Filsafat
A. Pengertian Metodologi Penelitian Filsafat:
Metodologi:
Secara umum: (metode): cara
bekerja menurut aturan tertentu
Secara khusus: (metode): (meta:
arah, tujuan): cara berfikir menurut aturan tertentu
Penelitian: proses berupa
rangkaian langkah-langkah untuk mendapatkan pemecahan masalah kepada
problem/masalah
Filsafat:
1. Filsafat sebagai ilmu
2. Filsafat sebagai cara berfikir
3. Filsafat sebagai pandangan hidup
MPF: suatu yang ditempuh
dengan proses atau langkah-langkah yang dilakukan dengan cara sistematis, utnuk
mendapatkan jawaban tentang kefilsafatan; yaitu filsafat sebagai ilmu, filsafat
sebagai cara berfikir dan filsafat sebagai pandangan hidup.
B. Unsur-unsur metodis umum bagi penelitian filsafat:
a. Interpretasi: menafsirkan dengan tidak bersifat subyektif untuk
mencapai kebenaran otentik
b. Induksi dan Deduksi: Induksi/generalisasi: khusus ke umum;
deduksi: umum ke khusus
c. Keherensi Intern: harus berurutan
d. Holistika: melihat kebenaran secara menyeluruh; bukan satu
tampilan, bukan satu sisi
e. Kesinambungan Historis: dalam perkembangannya, melihat kepada
kesinambungan (latar belakang), yaitu dari sejarahnya tidak terputus.
f.
Idealisasi: proses menuju
keidealan (kesempurnaan)
g. Komparasi: proses membandingkan; antara sifat mendukung dan sifat
menjatuhkan
h. Heuristika: bukan hanya mengikuti stigma yang sudah ada
i.
Bahasa Inklusif atau
analogal: karena tidak semua yang dilihat adalah arti dari itu (ada arti
tersembunyi yang harus diangkat).
j.
Deskripsi: hasil penelitian
harus bisa diekspresikan, ditafsirkan, sehingga dapat dipahami
(mendefinisikan).
1. Judul
2. Latar Belakang Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
7. Kerangka Teori
8. Metode Penelitian
9. Sistematika Pembahasan
10. Daftar Pustaka
11. Outline
D. Tentang Studi Tokoh
studi tokoh adalah
pengkajian secara sistematis terhadap pemikiran atau gagasan seorang tokoh.
1. studi ini sangat relevan karena menjadikan tokoh sebagai
obyek kajiannya. Dalam bukunya, dalam studi histiografi ada 5 yang mengendalikan
perjalanan sejarah, yaitu: (1) para dewa, (2) rencana besar Tuhan, (3) gagasan
besar oleh manusia, (4) tokoh besar, (5) keadaan sosial dan ekonomi.
Dan dari kelima faktor, dua
diantaranya adalah tokoh dan gagasan-gagasan besarnya. Maka relevansinya: (1)
sifatnya yang demikian menarik bagi manusia, sebagai cara untuk mengetahui
perkembangan sejarahnya. (2) studi tokoh juga bisa dijadikan sebagai tempat
berpijak untuk memulai gagasan yang lebih besar di masa depan. (3) sebagai
seleksi validitas perkembangan berbagai penemuan.
2. Obyek studi Tokoh: (1) materi, (2) formal.
Materi
(sasaran langsung): pikiran tokoh dengan seluruh karyanya atau satunya; seluruh
bidang pemikiran dan gagasannya atau salah satunya.
Formal
(metodologi): mengkaji pikiran tokoh pemikiran Islam, dengan pendekatan
pemikiran. Jadi tidak dikaji menurut pendekatan lain semisal hukum, tafsir,
fiqh dan lain-lain.
3. Metode penjelajahan data: (1) Inventarisasi, (2) evaluasi
kritis, (3) sintesa.
(1) Inventarisasi: membaca dan mempelajari secara luas dan mendalam
pemikiran tokoh yang bersangkutan agar kemudian dapat diuraikan setepat dan
sejelas mungkin.
(2) evaluasi kritis: berdasarkan mengenai tokoh yang bersangkutan,
peneliti membuat perbandingan antara uraian-uraian ahli mengenainya, serta
memperlihatkan kekuatan dan kelemahan analisis mereka
(3) dengan menentukan pendapat yang memperkaya dan menyeleweng,
disusun sintesis yang menyimpan semua unsur baik dan sesuai, dan menyisihkan
segala yang tidak sesuai.
4. Kriteria tokoh:
a. Integritas tokoh (dapat dilihat dari kedalaman ilmunya,
kepemimpinannya, keberhasilannya dalam bidang yang digeluti, sehingga itu bisa
menjadi kekhasan/kelebihan dibanding orang lain)
b. Karya-karya monumental yang bermanfaat bagi masyarakat
c. Kontribusi atau mempunyai pengaruh terhadap masyarakat sehingga
dijadikan rujukan.
5. Manfaat studi tokoh:
a. Memperoleh gambaran tentang persepsi, motivasi, aspirasi, ambisi
sang tokoh pada bidang yang digelutinya
b. Memperoleh gambaran tentang teknik dan strategi seorang tokoh
c. Memperoleh bentuk-bentuk keberhasilan sang tokoh terhadap bidang
yang digelutinya
d. Dan dapat mengambil pelajaran/hikmah dari penelitian.
6. Keabsahan studi tokoh:
Secara
ontologis: bersifat alamiah (dijelaskan apa adanya), induktif (dijelaskan data
yang diperoleh dari seorang tokoh), mempertimbangkan etik dan emik, serta
verstehen (peneliti dapat menggali pemikiran, perasaan, dan motif yang ada
dibalik pemikiran sang tokoh).
Sudut epistemologis: studi tokoh
dilakukan dengan pendekatan historis, sosio-cultural-religius (tidak
melepaskannya dari konteks sosio-cultural dan agama sang tokoh) dan bersifat
kritis-analisis.
Sudut aksiologis: studi tokoh
dapat dilihat dari nilai gunanya, terutama dari sudut keteladanan, bahan
introspeksi bagi tokoh-tokoh setelahnya, dan memberi sumbangan bagi perkembangan
masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Referensi:
Anton Bakker dan Achmad
Charris Zubair, Metode Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: KANISIUS, 1990). http://books.google.co.id/books
Buku Panduan Penulisan skripsi
Syahrin Harahap, Metodologi
Studi Tokoh Pemikiran Islam, (Jakarta: Istiqamah Mulya Press, 2006).
semangat nulis ya dk. kalau perlu yang diupload bukan cuma makalah tugas kuliyah, kalau bisa karya ilmiah juga. semangat semangat.
BalasHapushihi.. iya kk.. ini di postingin sama kaka.. he..
BalasHapushihi,, iy ka.. sipz..
BalasHapus